Antara harapan, mimpi, kenyataan dan ujian

Hfffttt... sudah lama ngga buka blog serasa masuk rumah hantu -,-
dari judulnya sih udah aneh banget. Bukan aku kayaknya. Karena aku bukan orang yang puitis, penyairpun bukan *walah* aku cuman anak remaja yang masih taraf alay dalam proses menuju kekedewasaan yang mencoba belajar mengerti arti hidup yang fana ini. Kayaknya kali ini aku bakal nulis sisi ke-Alienku yang lain. Ga kayak dulu jaman smp pegang blog yang isinya alay semua. Cerita gajelah apalah, ga penting. Karena sekarang aku udah sma kelas menengah yang bisa dibilang kategori udah beranjak gede *walopun masih kekanak kanakan* kurasa saatnya untuk berubah. Kali ini aku sedang dirundung masalah, ngarep pengen punya kakak laki-laki eh kayaknya dikabulin dengan kehadiran MASalah. Engga bisa dipungkiri memang, masalah pasti selalu datang disetiap kehidupan manusia yang fana ini. Namun, kali ini aku merasa hidupku dihantam meteor yang jatuh dari langit. Antara harapan, mimpi, kenyataan dan ujian.

Boleh kita mimpi, ga ada yang ngelarang kok. Tapi, kalo kita ga bangun bangun dari tidur nyenyak kita bisa bisa kita lupa akan dunia di luar sana yang menyuruh kita untuk bekerja *gimana nih ngomongnya mulai ngelantur- -“* Pernahkah Anda merasa gelisah dan resah memikirkan masa depan Anda? Khawatir jika mengecewakan orang di sekitar Anda, teman teman Anda, guru Anda, siapapun lah yang kenal sama Anda. Mungkin jawabannya pernah *sok tau*. Kata umiku “Ga usah mikirin hasilnya, yang penting kamu berusaha dengan sebaik baiknya dan maksimal serta jangan lupa berdo’a, masalah hasil kita ga tau apa yang telah digariskan oleh-Nya” Sering banget aku dengar kata kata semacam itu. Ya, simple banget sebenarnya, Usaha dan Do’a. Gampang ya denger 2 kata yang simple nan singkat itu. Tapi, arti dari kata usaha dan doa itu hamba belum sepenuhnya mengerti. Minder kadang, melihat teman seperjuangan yang sama sama berjalan di atas aspal yang sama dengan kendaraan yang sama bensin juga sama tapi mereka melaju lebih kencang. Tak tahu apa arti ini. Bukan suudzon, astaghfirullah na’udzubillah. Kita tak tahu apa yang teman seperjuangan kita lakukan dibelakang kita, bagaimna mereka tidak tidur dalam belajar atau mungkin dalam bersujud dihadapan-Nya. Siapa yang tahu. Terkadang saat aku merasa jenuh dan aku merasa aku harus presipitasi *toet..toet..toett* Seperti Umar bin Khattab bilang “Aku tidak peduli atas keadaan susah/senangku karena aku tak tahu manakah diantara keduanya yang baik bagiku“. Kata - kata itu selalu terngiang dipikiranku, simple tapi ngena buatku. Mikirin usaha dan doa, kayaknya aku sendiri belom maksimal. Aku masih taraf anak paud yang lagi ngenal usaha dan doa. Mungkin aku anak yang kategori bejo atau beruntung atau apalah itu aku tak tahu. Hamba hanya manusia lemah dan berlumpur dosa. Bukan maksud hamba untuk tidak mensyukuri apa yang telah Engkau berikan kepadaku. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" Berikanlah hamba kemudahan, kekuatan, dan petunjuk-Mu Ya Allah. 

*To be continued...

*hati lagi campur aduk bingung mau presipitasi kayak gimana, kelihatan dari tulisan yang ngomongnya ngelantur -,- terlalu banyak...